Sebelum Hollywood bergerak untuk menganugerahkan gelar film terbaik 2016 dalam ajang nominasi Oscar, Razzies lebih dulu beraksi dengan menganugerahkan gelar untuk beberapa kategori film terburuk. Ada cukup banyak film yang mendapatkan 'penghargaan' sebagai yang terburuk tahun lalu. Sebagai referensi bagi anda, kami anugerahkan 10 nominasi film box office populer terburuk tahun 2016.
1# ZOOLANDER NO. 2 |
Nominasi:
Worst Picture Category;
Worst Director Category;
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Secara skenario mungkin masih terhitung baik dalam membuat plot yang tidak koheren tapi nada cerita tidak berlangsung konsisten, penonton lebih sering bertanya-tanya apakah yang baru saja muncul adalah sebuah lelucon ketimbang merasakan hit dari lelucon tersebut. Kinerja pemain juga sama saja, mereka seperti kartun yang niatnya hanya ingin berpose ketika momen untuk tampil konyol tiba. Karakter yang punya modal untuk tampil komikal dengan lelucon tentang supermodel sampai dengan lelucon obsesi tentang berat badan lebih sering melakukan aksi yang loss.
2# BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE |
Nominasi :
Worst Picture Category;
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category;
Worst Director Category,
Worst Screenplay Category
Batman, sang kesatria kegelapan yang begitu efektif, apik, cerdas dan bijaksana, serta sosok yang begitu kuat dengan karakternya dibuat seperti anak manja yang disuguhi mainan-mainan canggih. Protagonis lain, yaitu Superman membuat Mr. Wayne seolah merasa eksistensinya tersaingi, meskipun hal ini didasari kejadian pertarungan Superman melawan Zod yang menewaskan rekan kerjanya. Adu gengsi antar dua protagonis ini pun terkesan seperti persaingan antar anak SD. Saya pun mempertanyakan kehadiran Wonder Woman pada film ini. Peran utamanya pada film ini hanyalah sebagai sosok yang membantu dua protagonis untuk mengalahkan monster ciptaan Lex, Doomsday. Tidak ada peran penting yang berarti bagi sosok ini.
Dengan alur cerita yang cenderung lambat dan membuat kita bisa merasa bosan, serta latar belakang konflik yang biasa-biasa saja membuat film ini masuk ke dalam salah satu nominasi film terburuk 2016.
Dengan alur cerita yang cenderung lambat dan membuat kita bisa merasa bosan, serta latar belakang konflik yang biasa-biasa saja membuat film ini masuk ke dalam salah satu nominasi film terburuk 2016.
3# GODS OF EGYPT |
Nominasi :
Worst Picture Category;
Worst Director Category;
Worst Screenplay Category
Sebagai jenis film mitologi, tentunya diperlukan banyak special effect dalam film ini. Namun sangat disayangkan, ada sejumlah special effect yang kurang rapi dan terkesan alakadarnya. Bahkan ada beberapa efek yang membuatnya jadi seperti film animasi seutuhnya.
Alur cerita film di awal bisa dibilang pas. Perlahan tapi pasti, satu per satu karakter diperkenalkan. Namun banyak cerita yang tidak maksimal. Mungkin karena terlalu banyak karakter dewa yang diangkat, jadi kisahnya kurang in-depth dan detail menjadikannya salah satu film yang mendapatkan penghargaan negatif.
Worst Picture Category;
Worst Director Category;
Worst Screenplay Category
Sebagai jenis film mitologi, tentunya diperlukan banyak special effect dalam film ini. Namun sangat disayangkan, ada sejumlah special effect yang kurang rapi dan terkesan alakadarnya. Bahkan ada beberapa efek yang membuatnya jadi seperti film animasi seutuhnya.
Alur cerita film di awal bisa dibilang pas. Perlahan tapi pasti, satu per satu karakter diperkenalkan. Namun banyak cerita yang tidak maksimal. Mungkin karena terlalu banyak karakter dewa yang diangkat, jadi kisahnya kurang in-depth dan detail menjadikannya salah satu film yang mendapatkan penghargaan negatif.
4# INDEPENDENCE DAY: RESURGENCE |
Nominasi :
Worst Picture Category;
Worst Director Category;
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Roland Emmerich sebenarnya sudah melakukan segalanya untuk membuat Resurgence berada di posisi yang sama dengan pendahulunya, masalahnya itu bukan perkara yang mudah karena label sekuel yang menuntut semuanya agar lebih dan lebih dari seri pertamanya. Di beberapa bagian, Emmerich memang bisa dibilang melakukan pekerjaannya dengan bagus, khususnya dari segi teknis.
Latar belakang tentang alien yang ingin membalas dendam kepada manusia terasa akan berjalan baik bagi Resurgence, baik bagi penonton lama yang ingin merasakan nostalgia dan penonton yang baru mengenalnya. Namun ketika masuk lebih dalam ternyata kenyataan berkata lain. Sekali lagi naskah Resurgence ternyata buruk, yang bahkan membuat seri pertamanya terkesan berkelas.
Worst Picture Category;
Worst Director Category;
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Roland Emmerich sebenarnya sudah melakukan segalanya untuk membuat Resurgence berada di posisi yang sama dengan pendahulunya, masalahnya itu bukan perkara yang mudah karena label sekuel yang menuntut semuanya agar lebih dan lebih dari seri pertamanya. Di beberapa bagian, Emmerich memang bisa dibilang melakukan pekerjaannya dengan bagus, khususnya dari segi teknis.
Latar belakang tentang alien yang ingin membalas dendam kepada manusia terasa akan berjalan baik bagi Resurgence, baik bagi penonton lama yang ingin merasakan nostalgia dan penonton yang baru mengenalnya. Namun ketika masuk lebih dalam ternyata kenyataan berkata lain. Sekali lagi naskah Resurgence ternyata buruk, yang bahkan membuat seri pertamanya terkesan berkelas.
5# SUICIDE SQUAD |
Nominasi :
Worst Screenplay Category
Sama seperti formula film pada umumnya, Suicide Squad dimulai dengan pengenalan para anggota yang akan dikumpulkan dalam Task Force X atau yang disebut juga Suicide Squad. Bagian ini dikemas dengan alur yang begitu cepat dan back story yang tak bertele-tele. Setting kisah pun mengambil waktu pasca film Batman v Superman: Dawn of Justice, yang sudah diperlihatkan dalam beberapa trailer film ini.
Setelah memasuki tahap pengenalan, sesuatu yang mengganjal di film Suicide Squad perlahan mulai terasa. Cerita dalam film ini amat klise dan sayangnya tak ada sangkut pautnya dengan kisah di film Batman v Superman. Mengecewakan, karena kisah dari film Batman v Superman sejatinya meninggalkan banyak pertanyaan penting dan bibit masalah yang bisa saja digali lebih dalam.
Pengembangan konflik dan inti permasalahan yang terlalu dangkal ini sebenarnya bisa diobati dengan penampilan karakter yang kuat. Namun sayang hanya Deadshot, Rick Flag, Captain Boomerang dan Harley Quinn saja yang mampu mencuri perhatian, sisanya hadir dengan porsi seadanya dan tak menggairahkan.
Klik disini untuk membaca review lengkapnya.
Worst Screenplay Category
Sama seperti formula film pada umumnya, Suicide Squad dimulai dengan pengenalan para anggota yang akan dikumpulkan dalam Task Force X atau yang disebut juga Suicide Squad. Bagian ini dikemas dengan alur yang begitu cepat dan back story yang tak bertele-tele. Setting kisah pun mengambil waktu pasca film Batman v Superman: Dawn of Justice, yang sudah diperlihatkan dalam beberapa trailer film ini.
Setelah memasuki tahap pengenalan, sesuatu yang mengganjal di film Suicide Squad perlahan mulai terasa. Cerita dalam film ini amat klise dan sayangnya tak ada sangkut pautnya dengan kisah di film Batman v Superman. Mengecewakan, karena kisah dari film Batman v Superman sejatinya meninggalkan banyak pertanyaan penting dan bibit masalah yang bisa saja digali lebih dalam.
Pengembangan konflik dan inti permasalahan yang terlalu dangkal ini sebenarnya bisa diobati dengan penampilan karakter yang kuat. Namun sayang hanya Deadshot, Rick Flag, Captain Boomerang dan Harley Quinn saja yang mampu mencuri perhatian, sisanya hadir dengan porsi seadanya dan tak menggairahkan.
Klik disini untuk membaca review lengkapnya.
6# ALICE THROUGH THE LOOKING GLASS |
Nominasi :
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Dunia gemerlap Wonderland memang cukup memanjakan mata, namun dari segi cerita, film ini seolah tidak memiliki sesuatu yang mantap untuk disuguhkan kepada para penonton. Ide tentang Alice yang melakukan perjalanan waktu memang baik. Namun, begitu banyak hal yang asal-asalan dalam prosesnya. Alih-alih sukses memberikan kesan “mind-blowing” dengan membawa kalimat sakti “masa lalu tidak bisa diubah”, justru plotnya menjadi tidak nyambung dengan perjalanan waktu Alice.
Tim Burton yang sebelumnya menjadi sutradara Alice in Wonderland di sini hanya berperan sebagai produser. Kursi sutradara diduduki oleh James Bobin yang bertanggung jawab terhadap buruknya departemen pengarahan film ini.
Alice Through The Looking Glass memiliki template basi dari kebanyakan film bertema time travel. Seperti; membenahi masa lalu demi masa depan yang lebih baik atau jangan sampai bertemu dengan diri sendiri di masa lalu. Naskah Linda Woolverton nyaris tidak ada pengembangan sama sekali dari novel aslinya yang ditulis Lewis Caroll.
Klik disini untuk membaca review lengkapnya.
7# TEENAGE MUTANT NINJA TURTLES: OUT OF THE SHADOWS |
Nominasi :
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Cerita yang tidak terlalu berat mudah diikuti bahkan oleh anda yang tidak menyaksikan film pertamanya. Tidak ada suatu hal menarik dalam film ini yang membuat penonton betah menyaksikannya, termasuk konflik yang terjadi di antara mereka yang ingin menggunakan serum mutan tersebut untuk berubah ke dalam bentuk manusia.
TMNT 2 mungkin terlihat menarik dan seru bagi anak-anak dimana aksi para kura-kura superhero ini lebih “baik” dan juga tampilan mereka yang lebih “mendekati” mutan kura-kura dibanding sebelumnya.
Worst Prequel, Remake, Ripp-off, or Sequel Category
Cerita yang tidak terlalu berat mudah diikuti bahkan oleh anda yang tidak menyaksikan film pertamanya. Tidak ada suatu hal menarik dalam film ini yang membuat penonton betah menyaksikannya, termasuk konflik yang terjadi di antara mereka yang ingin menggunakan serum mutan tersebut untuk berubah ke dalam bentuk manusia.
TMNT 2 mungkin terlihat menarik dan seru bagi anak-anak dimana aksi para kura-kura superhero ini lebih “baik” dan juga tampilan mereka yang lebih “mendekati” mutan kura-kura dibanding sebelumnya.
0 komentar: